Sabtu, Juni 21, 2008

MENUMPAS KEKERASAN PELAJAR DAN MAHASISWA


Menumpas Kekerasan
Pelajar & Mahasiswa

Judul : Menumpas Kekerasan Pelajar & Mahasiswa

Penulis : Susan Lipkins, Ph. D

Penerbit : Inspirita Publishing

Cetakan : I, Juni 2008

Ukuran : 15 x 21 cm

Tebal : 228 halaman

ISBN : 978-979-17990-0-3-0

Harga : Rp. 39.500,-

Saat tindak kekerasan di dunia pendidikan di tanah air terkuak, kita acapkali dibuat terheran-heran dan terperangah. Aksi pukul, tendang di organ-organ tubuh vital para korban yang disertai penindasan kejam lainnya semakin membuat mata kita terbelalak dan tak memercayai suguhan tayangan media televisi. Para mahasiswa atau pun pelajar seringkali terlanjur lepas kendali juga empati, bertindak beringas brutal dan keji. Deretan korban yang mengalami cedera fisik, trauma psikologis , bahkan, yang harus meregang nyawa berulang kali menoreh keprihatinan kita akan kelamnya potret dunia pendidikan.

Ulah dan aksi senioritas berbungkus perpeloncoan, orientasi studi, ospek atau apa pun namanya terus menelan korban. Ironisnya, para korban yang selamat pun pada waktu yang sama tengah menjalani sebuah siklus metamorfosis untuk lahir sebagai pelaku penindasan baru dengan tingkat kekerasan yang lebih dahsyat, melebihi kepedihan dan derita yang pernah mereka alami.

Para yunior yang dinistakan dan dilecehkan oleh para senior kehilangan harga diri dan naasnya, meyakini akan memerolehnya kembali dengan menumpahkan aksi serupa terhadap korban-korban baru.

Kisah-kisah para yunior yang menjadi korban di dunia pendidikan di tanah air adalah fakta bahwa para pelajar dan mahasiswa terjebak di dalam lingkaran suatu tradisi. Kasus STPDN, dan yang belakangan terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) serta geng Nero di Jawa Tengah adalah fakta adanya sebuah tradisi yang mata rantainya sulit diputus.

Membaca buku ini, Susan Lipkins mengajak kita menyelami benak para pelaku kekerasan di dunia pendidikan, menyingkap asal-muasal perpeloncoan dan menjelaskan dengan gamblang mengapa aksi kekerasan dan perpeloncoan yang membahayakan merasuki dunia pendidikan. Ia pun mendorong para korban untuk berani membongkar tatanan kebungkaman. Secara tegas Susan Lipkins menakar aksi kekerasan pelajar dan mahasiswa di dunia pendidikan sebagai sebuah tradisi terstruktur yang melibatkan suatu rencana, pelaku, penonton dan korban. Perpeloncoan bukan lah sekadar bullying .




Tidak ada komentar: